Perkembangan teknologi tepat guna khususnya untuk pakan alami dari daun kelor yang dberikan kepada Rotifer banyak manfaat yang luar biasa, terutama pada kelangsusngan pemeliharaan larva ikan kerapu tikus baik pada skala larva sampai pada benih, dan ini akan sangat membantu khususnya masyarakat pembudidaya ikan yang memiliki hachery skala Rumah Tangga. Daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) merupakan tanaman yang kandungan nutrisinya sangat banyak dan semua bagian tanaman kelor sangat berguna bagi manusia dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga (Jusnita & Syurya, 2019). Tanaman kelor juga mengandung antioksidan. Kandungan nutrisi daun kelor mengandung kadar abu 10,7711, %, kadar air 7,968%, protein 31,4061%, lemak 2,509%, dan serat kasar 14,9797%. Ekstrak air daun kelor dipakai sebagai pupuk alami yang dikombinasikan dengan pupuk kw21 yaitu 75% ekstrak daun kelor dan 25% kw21. Dari hasil ini berhasil dikultur Nannocloropsis sp pada skala lab, skala intermediate dan skala massal. Yang kemudian dijadikan pasta dari hasil kultur dengan menggunakan kombinasi pupuk daun kelor dan kw21 kemudian dikeringkan menjadi tepung Nannocloropsis. Kandungan tepung Nannocloropsis sp yang dihasilkan dari pupuk daun kelor dan kw21 yaitu kadar air %, kadar abu %, protein %, lemak %, dan serat kasar %. Hasil ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kelangsungan pemeliharaan larva ikan khususnya ikan kerapu dan memperkecil pengeluaran pupuk kw21 yang cenderung secara ekonomis memiliki harga yang mahal. Kata Kunci: daun kelor, kultur, Nannocloropsis